Mengatasi Masa-Masa Krisis Kewibawaan

Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Kita senantiasa bermohon kepada Allah untuk selalu teguh dalam jalan petunjuk-Nya. Amien

Dalam kehidupan sehari-hari di zaman ini telah nampak dengan nyata tentang rendahnya kewibawaan yang terjadi, baik dalam sistem keluarga, masyarakat atau bahkan juga dalam tatanan Negara dan Bangsa. Ketika kewibawaan telah memudar maka tidak ada lagi peraturan yang sunguh-sungguh dipatuhi, peraturan-peraturan yang dibuat hanya sekedar sebagai berkas-berkas kertas yang penuh dengan tulisan-tulisan yang begitu indah, namun tidak lagi ditemukan manusia untuk mematuhinya.

Bahkan Kitab Allah Al-Qur’an yang datang dari Allah SWT, yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dan ketenteraman dan kedamaian pun sudah diabaikan dan menjadi barah-barang sakral yang sangat dihormati, namun jarang dipelajari, dipahami dan diamalkan dalam kehidupan.

Bila kita telah melihat gejala manusia atau masyarakat yang demikian maka secara sederhana dapat segera diketahui penyebabnya, yang telah diungkapkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya
.

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka peringatan mereka tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (QS. 23:71)

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan. (QS. 19:59)

.
Hawa nafsu manusia , secara sederhana baru saja umat Islam sedunia meninggalkan bulan Romadhon, bulan penuh dengan pendidikan pengendalian hawa nafsu dan dialihkan aktifitas manusia-mansia untuk banyak beribadah kepada Allah SWT, mengikuti jalan-jalan petunjuk Allah yang diberikan kepada Rasululam Muhammad SAW.

Di siang hari manusia diperintah untuk mengendalikan diri dari makan, minun dan bersetubuh. Sebuah kenyataan dalam diri manusia, bila manusia memperturutkan nafsu-nafsu dasarnya untuk makan, minum dan bersetubuh maka manusia sering kehilangan sifat kearifan dan sifat kemanusiannya dan jatuh terjerembab dalam semangat hewaniahnya. Allah menjelaskan dalam firman-Nya yang artinya
.

Sesungguhnya binatang (mahluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun. (QS. 8:22)

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (QS. 8:55)

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. 25:43)

.
Betapa bila manusia memperturutkan nafsu-nafsu dasarnya secara berlebihan akan terperosok ke dalam sifat diri yang amat jauh dari sifat-sifat kemanusian, dan terjatuh kedalam sifat-sifat hewaniayah. Bahkan Kedalam sifat Hewaniyah yang dipandu oleh syaitan laknatullah
.

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Tuhan) Yang Maha Pemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. 43:36)
Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (QS. 43:37)

Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka membuat ma’siat dengan sungguh-sungguh, (QS. 19:83)

Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam kadaan kacau balau. (QS. 50:5)

.
Untuk berpindah dari masa-masa kekacauan yang demikian adalah sesuatu yang sulit diurai, dibutuhkan manusia-manusia pioneer yang diharapkan bisa memberikan keteladanan, yang dapat memahami berbagai macam penyebab penyakit masyarakat yang sedang terjadi dan mengajak masyarakat untuk kembali kepada jalan yang benar.

Selamanya hawa nafsu manusia dibebaskan dan diperturutkan manusia pasti akan berubah menjadikan manusia turun kepada derajad yang rendah, manusia berubah menjadi hewan-hewan cerdas dengan berbagai sifat-sifat jahat yang menonjol.

Berbagai tuntutan pemuasan hawa nafsu yang tidak akan pernah kenyang dan terus berebut untuk selalu dapat meladeni dalam memperturutkan hawa nafsu, dengan aqalnya yang amat cerdas manusia meng-explorasi segala fasilitas kehidupan untuk diambil bagaimana untuk bisa terpuaskan hawa nafsunya.

Sudah dipastikan manusia-manusia yang seperti ini pasti akan kehilangan eksistensi agama dalam dirinya, walaupun mengaku beragama, namun tidak akan pernah muncul dalam kenyataan aktifitas hidupnya
.

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat) .Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS. 45:23)
Dan mereka berkata:”Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)

.
Betapa susahnya bila sebuah keluarga, hidup di dunia hanya untuk memuaskan bujukan hawa nafsunya, makna kehidupan yang haqiqi menjadi sirna.

.

@) Kembali Kepada Jati Diri Makhluq Mulia

.
Allah telah membeberkan dengan sangat terang kepada manusia tentang berbagai macan jenis makhluqnya, termasuk makhluq-makhluq yang dicintai-Nya atau pula makhluq yang sangat di murkai-Nya

Malaikat Allah, adalah makhluq-makhluq yang selalu beribadah kepada Allah, dan Malaikat adalah Makhluq-makhluq yang didekatkan kepanda-Nya
.
Dan kamu (Muhammad) akan melihat melaikat-malaikat berlingkar disekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhan-nya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan:”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. 39:75)
.
Sebaliknya Allah telah melaknati dan membenci makhluq-makhluq yang bernama syaitan, yang selalu berbuat durhaka kepada-Nya

.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, (QS. 4:117)

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu”, (QS. 36:60)

.
Hakekat diciptakan umat manusia di buka bumi tidak bebas tanpa tanggung jawab, bila manusia melepaskan diri dari tanggung jawab utama, manusia akan jatuh kedalam ajakan syaitan, dan akan diajak bersama-sama melakukan kedurhakaan kepada Allah, menentang Allah dan melakukan segala apa yang dilarang Allah dengan sangat bangga tanpa merasa terbebani dosa. Namun manusia diciptakan tiada lain untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT
.

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), (QS. 15:98)
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS. 15:99)

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (QS. 24:36)

.
Bila manusia telah memenuhi hak-hak Allah, maka manusia telah berhasil mengisi hidupnya dengan sesuatu yang diridhoi Allah, dan pasti Allah akan meletakkan kemuliaan dan kewibawaan kepada mereka
.
Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. (QS. 35:10)

.
Tegakkan kewibawaan pada diri seseorang, keluarga, masyarakat adalah bila mereka telah menegakkan hak-hak Allah atas mereka, yaitu selalu beribadah kepada Allah, bertasbih me Maha Sucikan dan Mengagungkan Allah SWT, dan tertib dalam jalan tersebut.

Untuk menegakkan kewibawaan yang sudah mulai memudar harus diawali dari diri-diri, keluarga-keluarga, dan menyebar keseluruh tatanan masyarakat untuk dapat disiplin menegakkan ketertibannya dalam memenuhi hak-hak Allah yang harus ditunaikan. Dan Pasti Allah akan melimpahkan kebaikan yang banyak kepada mereka. Kewibawaan bukan bersifat materiil, tapi dia bersifat immaterial. Allahlah yang berkehendak meletakkan kewibawaan dalam diri hamba-hamba-Nya yang selalu rajin beribadah dan tunduk kepada-Nya.

Sebaliknya dosa yang bertumpuk-tumpuk dalam diri seseorang atau masyarakat secara otomatis akan menjadi sebab jatuhnya kewibawaan mereka. Memang hidup yang sekali ini tidak untuk berlomba-lomba mengumpulkan tahta, harta dan kenikmatan dunia, tetapi untuk selalu beriman dan beramal sholih, berbakti kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk sejenak hidup di dunia. Wallahu a’lam.

By. MTA

Tentang Bedjo29Shop
Terimakasih Gan ..?! atas kepercayaannya belanja di lapak kami ... Kepuasan Agan adalah kebanggaan kami .....

Tinggalkan komentar